Monday, July 8, 2013

Entah

Dan bisulah langit, tak kuasa mendelik
Kerontang jiwa diterbangkan angin  jua ditampar awan
Rebah roh yang kalut akan cinta dan cita
Hilang pula rindu yang menjadi kakiku selama ini.
Kembali gelisah mengurung raga menjadi murung

Aku tak akan mungkin menuntut apa-apa
Karena kita tau, aku bahkan tak pernah memberimu apa-apa
Pilihan kita, pilihanmu atau pilihanku ?
Tak ada yang tau pasti kebenaran yang hakiki
Biar tetap jadi misteri, biar nanti penyesalan atau bahagia yang jadi saksi.

Resahlah hati, sebab sudah lama kau tak ku resahkan,
Tiba waktunya dimana yang lama sembuh harus sakit dan tertikam
Harus pedih dan sedih, miris dan menangis, mati dan jangan kembali.
Sebab bukan cinta jika tak menggores suka dan luka
Sebab bukan sayang jika tak meninggalkan kesan juga kepasrahan

Iya, kau memang telah lelah dan aku memang banyak melelahkan,
Akan tetapi karena kita kelelahan, kini kita menjadi lebih tenag dan berfikir
Kita lebih kuat,

Nanti ada masanya ketika kita menyesal dan hanya meratapi sesal
Entah jika saat itu kita tertawa atau bercanda, ataupun kita menangis
Dan ter-iris. Entah, nanti kita dipertemukan malam atau disembunyikan olehnya,
Atau lagi kita bersama juga tak menutup kemungkinan kita tak mungkin bersama. Entah, karena mereka tak pernah tau, kita pun tak akan tau.

Teruslahlah melangkah,

Bulukumba, 9 juni 2013


Share:

0 komentar:

Post a Comment

Kita dalam Kata

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Berita Harian

Pages - Menu

Popular Posts

Popular Posts