Friday, December 26, 2014

Sajak Duka pada Luka



Pada malam yang sembunyikan duka,
Pada gelapnya, pada hitamnya ku cumbui rndu-rindu yang hambar
Cahaya yang warnai kulit dan merahi darah, meredup dengan lembutnya,
Ada apa cinta ? kau semakin sukar tuk kubahasakan dengan kata atau berkata.
Apa mungkin kita tidak lagi kita seperti kita sebelum kita yang sekarang ?
Entah, Tuhan Maha Tau kebenaran yang lebih benar dari sekedar benarmu.

Aku hilang di antara ada dan ada di langit,
Dingin dan bimbang mengetahkanku diantara ingin juga angan,
Kita belajar melupa tentang malam , memberi pahit pada cemburu-cemburu liar,
Ada apa dengan ampun atau mengampuni? Teramat sulit kita berdamai dengan waktu
Juga semua yang bukan waktu.
Kini kau lepas dekapmu, dekapanmu dari jiwa. Dari jiwa.
Biar ku larikan duka, biar ku cintai luka bersama butir-butir senyum yang pernah kau hibahkan.
Biar aku, atau malam menelan.

Kita begitu keras, keras hati, jwa, raga dan cemburu.
Mencintamu membuatku menyesal karena mesti kehilanganmu.
Mencinta dirimu membuatku meragu tuk berhenti mencinta.
Aku akan berhenti sekarang, biar dunia dan semesta menceritakan pada semesta selanjutnya,
Tentang kata yang lebih dari kata. Cinta yang lebih dari cinta,
Karena aku dan egoku tak pernah mampu menjelaskan cinta.

Bulukumba, 9 Juli 14


Share:

Thursday, December 25, 2014

Filsafat Cinta : Tingkatan Menuju Cinta


Filsafat Cinta : Tingkatan Menuju Cinta
Oleh : Muhammad Reski Ismail

Kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah ketika cinta melebur dan menyatu dengan ke-dirian, mungkin akan banyak yang keliru memaknai hakikat cinta, untuk mereka yang kaku dalam mendefinisikannya cenderung memahami cinta dalam konsep material. Untuk mereka yang gagal menemui bahagia cenderung menjadikan cinta sebagai kambing hitam dan akan pesimis dengan cinta. Tapi bagi insan yang teduh dan anggun memaknai Cinta akan senantiasa bahagia karena tiap tarikan nafasnya begitu sejuk dan menyegarkan, bagaimana tidak cinta telah mengalir
Share:

Kompilasi Sajak Rindu

--Kerinduanku terasa kuat mengakar, menjulang Ke Langít lalu dibelai angin. Sepoi Kampung Halaman merayuku Tuk segera Pulang
--Selalu Pagi menyuguhkan romantisme embun pada sejuknya. Atau Rindu pada kasihnya. Benar Cinta dan Rindu sangat kental di waktu pagi
--Kecintaanku terhadapmu telah menyatu bagai malam dengan gelapnya atau Laut pada ombaknya. Begitu anggun bahasa Cinta melebur Aku dan kamu menjadi Kita
--Mereka yg tdak tahan dan jumud menyikapi prosesi pengaderan Mahasiswa layak masuk di Sekolah Dasar
--Rintik hujan terlihat manja, basahi malam dan angan. Kembali Rindu membingkai Sepanjang garis jalan, begitu anggun Kampung memanggil tuk Dikunjung
Share:

Tragedi 20 Desember

Sungguh nestapa yg paling nyata adalah kehidupan, dimana luka dan duka atau suka juga cita dijadikan sebentuk rasa yg niscaya menjadi siklus kehidupan.
Aku sngat tdak bersepakat ttg kebaikan duniawi,
apalgi keburukannya. Bagiku selama tarikan nafas masih menjadi akibat dari Proses biologi batiniah maka tidak akan pernah ada yg disebut kesempurnaan hakiki.
Kematian akan terasa nikmat jika ia dtang lebih awal, dan yg pling kejam adalah di saat berumur senja. Silahkan memilih, apakah Mati tnpa bnyak kisah atau mati dngn Kenangn Abadi. Kenangan adlh bentuk semu dari Cinta.
Share:

Skeptisme IV

Malam pun semakin nyaman memanjakan bulan dengan gelapnya, entahlah mungkin untuk melukiskan betapa cahaya bulan memang bagian darinya atau sekedar menjadi sebentuk cerita bagi sepasang mata yg sedang luka.
Aku semakin sering menjumpai keadaan yg menjenuhkan, keadaan yg nyata dan berbentuk ketidakpastian, aku bahkan meragu pada ajaran yg menyekat Kêcintaanku pada Kekasihku.
Bagiku dunia adalah manifestasi dari nestapa Tuhan, dimana kebenaran adalah hal yg paling langka di dunia ini.
Aku pun meragukan Semua yg telah bersimpati padaku, apa kalian ikhlas atau sebatas menjaga diri ? Namun sederhana bagiku untuk ber-hidup, cukup aku ikhlas mencintai Kekasihku.
Share:

Tuesday, December 16, 2014

Aku berkata "Aku Mencintaimu"

Adinda yang tampak kebiruan, aku mulai jenuh melihat hukum atau politik menyekat perasaan rindu terhadapmu.
Aku mulai meragu tentang prosedur yang sarat akan penyelewengan,
boleh kah aku membahasakan cinta dengan cara yang ikhlas dan sederhana ?
Tidak ada bunga mawar yang banyak atau Boneka HelloKitty berwarna Pink
seperti kesukaan banyak wanita.
Bolehkah cukup dengan berkata "Demi Allah, Aku Benar Mencintaimu sepenuh jiwa"?
 tanpa embel-embel berbentuk materi dan kontrak sosial lainnya.
 Mungkin bagimu, cinta itu adalah memberi atau memperhatikan,
 memang tidak salah tapi, bagiku Cinta tak akan pernah se-sederhana itu untuk kau pahami
 terlebih untuk kau rasakan,
bagiku Cinta adalah Zat yang manunggal dan Universal,
serta berbentuk cinta pada wujud asalnya,
Memang sedikit rumit, untuk itu aku hadir dan mengajakmu untuk belajar bersama memahami cinta, dan memanfaatkannya untuk kesempurnaan akhlak.
Memang kita lahir ke-dunia tanpa apa-apa, begitupun jika kita telah kembali.
Sungguh kesendirian itu menyakitkan,
maka Tuhan menisbatkan kemurnian cinta pada makhluk lainnya untuk bersama, dan bagiku kaulah manifestasi dari anugrah Tuhan.
Aku tak akan memintamu untuk menjadi milikku sekarang atau bahkan nanti,
aku hanya berharap bahwa benar Tuhan menakdirkan Cintamu melebur denganku.
Jangan pernah merasa sendiri Adinda, bukankah bersama adalah bentuk nyata dari teori Zoon Politicon Aristoteles, dimana kesendirian bukanlah esensi manusia seutuhnya.
Adinda yang telah menjadi merah dalam jiwa,
kejenuhanku semakin nyata kala melihat dunia yang tak romantis lagi kepadaku,
Izinkan aku menatapmu sebagai ramuan obat kuat.
 karena malam dan siang tak pernah mau mengerti betapa Aku Mencintaimu,
bagiku materi telah membenci semangat juangku,
 tak apa karena Cinta yang hakiki tak akan pernah mampu diukur dengan bentuk materi yang sempurna sekalipun.
Adinda, biarkan aku berkeluh kesah karena kecintaanku padamu, aku mulai buntu dan kalut untuk mengusahakan sesuatu,
bagiku "Aku Mencintaimu, dan tidak selain itu"

Sekret TRM 16 Desember 2014
Share:

Monday, December 15, 2014

Sajak Asa

Pada malam yang menyembunyikan sinarnya,
kembali pekat dan hitam melekat kemudian menyekat kata.
Ada rasa biru yang mengalir bening di sekitar kita,
ketenangannya bagai mawar pada musim mekar.
Tiap kelopak menyapa mentari, menyapa senja dan malam.
Aku sedang menulismu dalam bait,
pada tiap-tiap kata yang bernafaskan rindu.
Mungkin kau akan susah tuk memahami atau sekedar membaca kerinduanku.
Sengaja ku tulis banyak dan ku gantung di ranting malam melalui doa-doaku yang teduh.
Kasih, keindahan yang hakiki bagiku hanyalah buaian waktu.
Karena bentuk dan wujud akan melebur bersama detak detik zaman.
Jika benar demikian, maka aku tak akan berharap banyak
 kecuali menjadikanmu sebagai Zamanku.
Dan jika waktu kita telah menjemput,
aku tak akan merasa gelisah sebab melebur adalah bentuk nyata dari Cinta.

Asal Mula, Desember 2014
Share:

Saturday, November 29, 2014

Skeptisme III

Aku semakin larut dalam kebingunganku, semakin kucoba tuk mengenali diriku, semakin hilang aku dalam ke-diri-anku. Siapakah aku yang hakiki ? Apa aku ada ? Apa Aku hanya refleksi semu dari keberadaan ? Atau sebentuk materi yang berwujud dalam dimensi waktu ? Bahkan Mungkin eksistensi ke-aku-anku lebih nyata dan berbentuk dibanding hakikat keberadaan itu sendiri, sehingga aku seakan-akan meng-ada ketika seharusnya aku tiada ! Aku merasa ragu akan Keber-ada-an.
Share:

Skeptisme II

Entahlah, Aku hanya merasa perjuanganku akan berakhir dengan kesia-siaan, mereka yang kaku dan gengsi berterima kasih semakin nyata dan senang mencibir. Benar-benar aneh Indonesia, dari sekian Ratus juta penduduknya, menurutku belum ada satupun Pemimpin yang ideal. Sejak dulu mereka yang otoriter-diktator, fasis, liberal, komunis dan yang terbaru raja Pencitraan neolib adalah pemimpin-pemimpin yang layak menjadi sampah. Rakyat miskin seperti saya mana kenyang dengan retorika dan etika sampah. Wahib dan Gie banyak bercerita tentang ke-Skeptisan pada masanya. Mereka sungguh tidak keliru, sebab memang moralitas masih sujud di telapak kaki Penguasa sampai saat ini. Keresahanku hanya mungkin kubahasakan dengan aksi, demonstrasi, bila perlu anarkis. Pemerintah dan Parlemen tak ubahnya Tom dan Jerry
Share:

Pemuda Masa Kini

Pendegradasian nilai-nilai moral semakin nyata di tubuh dan lingkungan Pemuda Indonesia, bagiku pemerintah adalah dalang dibalik fenomena tragis ini. Sungguh miskin kurikulum pendidikan, sungguh naif proses-proses kaderisasi. Tapi aku lebih tidak bersimpati pada Pemuda kerdil yg berteriak arogan menentang anarkisme. Ketidaktahuan mereka menjadi candu, dan sering mereka kultuskan. Berontaklah pada ketidakadilan, karena Tuhan senantiasa Esa, dan di bumi adalah kepalsuan legitimasi. Jokowi Presiden mayoritas, maka membangkanglah. Ketertiban oleh Pemerintah adalah teori pembenaran kesewang-wenangan
Share:

Sebuah Renungan

Apakah kau menangkap secarik hikmah di balik malam yang menjelang adinda? hikmahnya ambivalensi mungkin iya, berkonotasi mengakhiri sinaran matahari yang panjang, namun juga lain sisi berkonotasi siap menyambut matahari esok menjelang. Pun demikian, sama halnya dengan perjuangan adinda, jangan surut, jangan sulut hanya karna dahi mereka mengerut dan siap memarut habis wajah kita yang berperang melawan kebijakan yang buat rakyat jadi kian kalut. Satu hal adinda, kita tidak sedang berjuang untuk membuat mereka jadi salut, jadi kenapa kau kini risau, kenapa gusar? setiap dari kita yang terluka oleh cemoohan akan dibalut adinda, setiap dari kita yang disabet lidah tajam akan disebut dalam untai doa adinda. Dibangku kuliah hukum kita disuguhi banyak perisai, ingatkah satu di antara hamparan deretan perisai itu adinda? "Hak", adindaku adalah hak mereka untuk melontar kata, sebab lidah adalah lidah mereka, namun adalah hak kita untuk memilah dengar kata, sebab telinga adalah telinga kita. Dimataku engkau adik yang tangguh adinda, harusnya dirimu malu, jika nyalimu menciut sulut dihadapan kapasitasmu yang seyogianya mampu buat mereka rubuh melumpuh! -WIDARA- 18.34
Share:

Skeptisme

Aku semakin muak pada diriku, aku telah banyak keliru terhadap keyakinan. Aku merasa bodoh, dunia ini terlalu sering menawarkan kepalsuan. Politik, pesta dan cinta, bagiku hanya pemerasan. Aku sepakat dengan Gie, hidup terasa lama dan menjenuhkan karena hidup sejatinya adalah Penderitaan. Wajah-wajah biru nan anggun, semakin tersenyum tajam menebar luka. Agama adalah alasan pembenaran bagi kaum-kaum Jumud dan Kaku. Aku hanya berpikir bahwa Tuhan ada pada Niat Baik, tapi mengapa masih juga Tuhan ditolak-tolak. Sungguh celaka kebodohanku ini. Sungguh kejam kenyataan. Aku sebaiknya enyah dari nyata
Share:

Makna Demokrasi

Bagiku demokrasi hanya hasil dari keusilan manusia. Manusia yang keliru dalam menginterpretasikan Wahyu. Mana mungkin hak minoritas dijadikan tumbal dari mereka-mereka yg selalu mengatasnamakan mayoritas. Mau dibahas dari segi apapun Benar atau salah tak akan mungkin diidentikkan dengan kuantitas. Penindasan akan terlihat nyata, penghianatan akan merajalela. Parlemen yang sebenarnya nafas sekaligus lidah masyarakat, akan semakin menyibukkan diri untuk Travel dan Tidur di Ruang Sidang. Tatanan negeri sudah hancur, mereka yang sudah tua tidak punya hak mengekang kemerdekaan Pemuda-pemuda. Masyarakat adalah tumbal demokrasi, Pemuda yg berjuang atas nama rakyat kini semakin sering dikambinghitamkan. Tidak ada pilihan yang anggun, selain REVOLUSI
Share:

Untukmu, Kawanku Mahasiswa Makassar...!!

Jangan ragu kawan, KITA TETAP MENOLAK KENAIKAN BBM !!! Jangan takut kawan, Ibu dan bapak masih mendoakanmu ! Bukankah ridho Tuhan bergantung pada ridho orang tua bukan ridhonya Presiden apalagi Polisi!. Hari ini ibu-bapak pusing di rumah memikirkan segala kebutuhan yang semakin mahal karena "pencacatan" (Sering diperhalus dengan 'pengalihan') subsidi BBM! Ketenangan mereka kini terusik, tapi mereka hanya perlu terus berdoa yang terbaik untuk anaknya karena sekarang mereka memiliki putra-putri yang tumbuh menjadi manusia luar biasa, yang sudah bisa berontak dan melawan jika ketenangan bapak-ibunya diusik. Putra-putri luar biasa itu adalah kita MAHASISWA Malaikat memang pernah ragu akan penciptaan Manusia yang 'mungkin' akan mencipta kerusakan di muka bumi, Tapi sungguh Tuhan mengetahui apa yang tidak malaikat ketahui, Jadi pasti kita diciptakan untuk sebuah tujuan benar. Maka kita akan selalu perjuangkan yang benar itu, walau kita mungkin harus diserang dan berhadapan dengan anjing-anjing terlatih. Sudah seharusnya kita belajar tentang cara "kurang ajar" pada penguasa yang dzalim dan sepantasnya kita harus merusak "penyengsaraan" yang sistematis itu. Sudah terlalu lama ibu-bapak, tetangga kita, dan orang-orang di republik ini ditipu dengan gombalan populis penguasa tentang kesejahteraan! Nyatanya itu hanya diksi untuk memperindah puisi-puisi bohong sang Biadab! Makassar sore ini memang masih hujan kawan tapi suasana disini masih sangat panas! karena disini, Anak Muda sadar untuk membela orang tuanya yang ditindas! karena disini Anak Muda punya semangat tuk perjuangkan hak yang dirampas! karena disini kehormatan masih dipertahankan, agar rakyat tidak terus diperkosa dengan ganas! Karena hanya di Makassar, semangat Pemuda itu masih tetap muda! Kawan, teruslah berperang melawan kedzaliman! agar teras rumah bisa indah juga seperti teras-teras tetangga agar ruang tamu tak dijarah orang asing agar kamar-kamar tak lagi hanya sebatas tempat bermimpi agar di dapur panci-panci tak lagi kosong... Lepaskan tali jerat penguasa yang sudah melukai leher ibu-bapak! KAMI MASIH TETAP MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM ! oiya, daritadi saya menulis untuk kawan, ini ada sedikit kata-kata Indah untuk penguasa di Istana "Mencinta kok menyengsarakan pak,?" Kalau BBM sja yang benda mati bisa Naik, Bapak yang Mahluk Hidup pasti bisa Turun !! Makassar, 28 November 2014
Share:

"Battu temaiki ammato ?"


Aku pernah tersesat di tengah belantara,
Pada sepi dan angin tipis berhembus dingin,
Alam dan malam terasa ramah dan segar,
Aneh, aku seperti akrab.
Apa aku benar sendirian atau hanya sunyi yang terlihat ?
 Daun pohon bambu menarikan tarian cinta,
 rumput terasa sejuk dan lembut memanjakan kantuk.
Aku terlelap pada belantara yang anggun.

Aku terbangun kala mentari hangat mengetuk mimpi,
cahayanya begitu halus membelai dedaunan dan kain hitam berbentuk kerucut yang tiba-tiba ada di kepalaku,
ku gerahyangi pagi yang menyatu dengan embun,
aku terus bertanya-tanya ihwal ke-diri-anku dan tanah ini.
Di sekitarku, ku lihat manusia-manusia mengenakan pakaian hitam,
dengan kaki telanjang mereka menapaki jalan berbatu.
Di atas kepala lelaki kulihat kain hitam seperti yang ada di kepalaku,
wanita-wanita terlihat lebih perkasa, ada yang sedang menenun.
Di sekitar hanya ada rumah-rumah panggung,
sederhana namun menyimpan nilai yang begitu sakral dan anggun,
orang-orang menatapku, tunduk dan tersenyum.
Aku semakin heran, di sini semua melakukan segala hal dengan sederhana.
Dari ke jauhan, segerombalan orang tua menghampiriku,
mereka berkata "battu temaiki ammatoa ?"

 Makassar, 29-11-2014
Share:

Friday, November 21, 2014

Sajak Sepeninggal Agustus

Dipertemukan pada awal rembulan yang indah, gerahyangi cinta dengan nafas setengah jiwa, ada kata yang terpaksa menjadi frasa, Memeluk raga dan menjelajah pada ruang rasa dan hampa Tampak kebisuan membahasakan rindu yang hambar, ku sebut itu cinta karena malam memaksa tuk bercinta. Hari-hari berlalu bagai embun pada penghujung pagi, begitu rancu dan tak beraroma sama sekali, kusam. Kau bagai siang dengan keangkuhannya, sedang cintaku bagai malam dengan keheningannya, kita paksakan tuk bertemu pada senja atau pagi yang gulita. Memang singkat kau ku dekap, namun wangimu semakin melekat seiring langkahmu yang semakin menjauh. Aku menulismu dalam kata dan nada pilu, merindumu pada waktu-waktu yang kelabu, Di penghujung rembulan yang masih indah, ku dekap butir-butir senyum yang pernah kau hibahkan, Ku sandarkan risau pada sepi sepeninggal agustus, ku tangisi waktu dan tiap-tiap detak detiknya. lalu, ku sebut kau cinta walau kita tak pernah bersepakat dengan cinta. Kasih, Kita tak pernah bersepakat dengan waktu dan semua yang sempat kita sebut rindu. Makassar, 04 Nov, 2014
Share:

"Segenggam Purnama untuk kekasihku"

Teduh malam, diselimuti emas dan segenggam purnama,
Ku hirup tiap tetes udara beraroma senja,
 terendap raga di wajah kemilau bunga malam.
 Begitu sejuk dan anggun jemari kecilnya mendekap jiwaku.
Dingin,angin dan angan berpusar pada hening yang manja,
Ku peluk rinduku dan terbang menyelami awan,
ku tulis dalam hembus angin dan ku titip pada embun untuk esok pagi.
Aku benar-benar merindumu dalam bisu.

Kabut ringan mengapung di hitamnya langit,
berbisik pelan melalui udara yang beku,
 Garis-garis pelangi menjadi bait dan warnai rembulan.
Kasih, kau bagai cahaya pada gelapku saat ini,
senyummu mengisahkan rindu dan cinta tanpa kata.
Maaf kasih, aku belum paham ihwal bentuk cinta yang kau damba.
Kasihku yg semakin larut dalam darah,
aku tak akan pernah bisa melukiskan teduh bulan dengan sempurna,
aku juga tak akan sanggup membawakanmu siluet purnama dengan keindahannya.
Biarlah bulan menjadi hak gulita malam,
biarlah sinarnya mewarnai kelam bagi mereka yang selalu bersandar di bahu malam.
Kasih dan manisku, lihatlah ke langit,
pandangi pesona purnama, aku ada di sana,
memotong bulan agar tak seorangpun yg bisa menikmati purnama esok atau selamanya,
keculi kita untuk sebuah kisah di ruang para malaikat.

AsalMula,5 Nov. 2014
Share:

Wednesday, November 19, 2014

18 November

Adinda, hujan dan penat hari ini tak akan pernah mereduksi semangatku tuk memperjuangkan keadilan. Pemerintah tak mau pusing memikirkan solusi yg bijak untuk rakyat, pemerintah tak pernah mau mengerti keadaan rakyatnya. Sama dengan mereka yg tak mau mengerti betapa ikhlasnya aku merindukan teduh wajah Adinda. Dipikirnya aku Modus. Maaf adinda, jika nanti aku tidak mampu membelikan boneka yg lucu, atau mengantar adinda ke kampus. Sebentar lagi harga BBM bakalan mencekik dan menipiskan dompet. Mohon adinda mengerti, karena Pemerintah tak akan mau memikirkan Betapa Cintanya aku pada Adinda.
Share:

19 November

Jujur adinda, kesedihan dan kecewa yg saya rasakan pasca bentrok dngn Preman yg diback-up aparat kepolisian sudah mulai membaik. Aku merasa sngt terhibur karena adinda masih ikhlas memberi dukungan, tau kah adinda kami merasa dikhianati oleh Jokowi, BBM naik diikuti hrga2 sembako semakin mengebiri semangatku untuk mengutarakn cinta pada adinda. Aku takut jika duit tak cukup untuk membelikan adinda boneka lucu atau sekedar traktir makan di warung murah andalan kita. Atau hal yg mungkin saja trjadi, Preman dan aparat memukuliku krena menyuarakan keadilan. Adinda, aku tak akan sanggup mengantarkanmu pada keadilan di dunia, karena keadilan yg sejati hanya ada di langit. Aku hnya bsa berusha memanjakan adinda menuju titik keseimbangan antara keadilan dunia dan akhirat. Adinda, izinkan ku kembali ke jalan untuk skedar memperjuangkan bunda kita yg tngah pusing di dapur. Tolong, ttap dkung dan hrgai usahaku, jngn sperti mereka yg sbuk mencerca tnpa solusi, jngn sperti mreka yg taunya memfitnah usaha2 ikhlasku.
Share:

Sunday, November 16, 2014

VLOG

Share:

KEBIJAKAN YANG BERBASIS INTEGRITAS DEMI PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN LOKAL (BERAS BULUKUMBA GOES TO HOLYWOD)

KEBIJAKAN YANG BERBASIS INTEGRITAS DEMI PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN LOKAL (BERAS BULUKUMBA GOES TO HOLYWOD)
Muhammad Reski Ismail
Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin

1. PENDAHULUAN

Semboyan sebagai negara agraris adalah tantangan sekaligus beban bagi negara Indonesia saat ini, terlepas dari ketidakmampuan negara dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, Indonesia kini mengalami ketergantungan pada kegiatan mengimpor bahan pangan. seperti dilansir oleh media bahwa Indonesia berencana mengimpor beras dari Thailand sekurangnya 175.000 ton[1] hal ini tentunya mencederai semboyan negara agraris bagi Indonesia yang seharusnya mampu memproduksi beras dalam skala besar. Petani yang merupakan saubjek vital/ produsen padi semakin terpuruk karena produksi beras kini semakin turun, hal ini perlu dikaji guna mendapat solusi yang baik.
Share:

16 November

Adinda, teduh wajahmu semakin berwarna dalam jiwa. Senyummu terasa sejuk dan jelas nyanyikan lagu-lagu rindu, ada kata yang belum mampu ku lukis dalam frasa. Ada pula cinta yang menarikan tarian-tarian surga. Adinda, aku ingin melebur pada detak detik waktu yang mengalir di dekatmu, tak banyak yang ku tawarkan selain kesejukan dan ketenangan untuk jiwa dan ragamu. Aku akan terus mengalir menemanimu, hingga kau temukan kemuliaan hidupmu. dengan atau tanpa aku itu bukan masalah, karena memang niatku tuk tidak mencintaimu dengan berlebihan. Adinda, aku juga tak menuntut kau tuk paham makna tiap tarikan nafasku, aku hanya mendambamu dalam ruang-ruang yang penuh keikhlasan.
Share:

15 November

Aku mencintaimu bagai sendu malam, dingin menyelimuti pekat. Gelap sudutkan sejuta rindu pada ujung-ujung gulitanya. bagaimana cara tuk membahasakanmu agar kau tak terbaca sederhana ? ingin ku sebut kau juwita malam, tapi ternyata kau lebih dari sekedar juwita. Pernah ku lukis kau bunga malam, tapi tetap kau lebih dari sekedar Bunga. Kasih, Aku benar mencintaimu, merindumu dalam beku malam. Aku ingin menulismu dalam kata, agar kau selalu ku baca dan ku rasa.
Share:

14 November

Ba'da shalat jumat siang tadi, ratusan Pemuda Bersatu Di tugu perjuangan kampus Merah. Dengan almamter yg sedang kotor, disusuri tepi jalan untuk meneriakkan keadilan. Ada ribuan dusta yg terselubung di tanah pertiwiku, ada perselingkuhan yg tertutup rapat-rapat. Ada tembok kokoh yg penuh lendir-lendir kenistaan. Ada keadilan yg tercederai. Moral birokrat sudah semakin membusuk, tak ada alasan lagi untuk tunduk dan diam mendengarkan ceramah omong kosong para birokrat2 biadab. Revolusi adalah bentuk cinta yang murni untuk keadilan yg hakiki, Sekarang sudah waktunya kita MELAWAN rezim-rezim yang telah mengubur cita2 bangsa. Hancurkan tembok-tembok kebobrokan, sekali lagi darah dan luka adalah sebentuk keikhlasan sebuah perjuangan. DIAM TERTINDAS ATAU BANGKIT MELAWAN.
Share:

13 November

Tanahku sedang rusuh, saudara-saudaraku sedang sibuk berkelahi atas nama idealisme, lelah berteriak dan menutup jalan sementara terik tak tau malu begitu santai menghantam kepala. Tak mau kalah, Bapak Pengayom juga lebih sangar berteriak, BIADAB. Inilah tanahku, penuh semangat yang benci akan kesewenang-wenangan ! Darah atau luka adalah bagian dari perjuangan, Hantam tembok-tembok yang seharusnya melindungi kita. Semangat saudara-saudaraku, diam tertindas atau bangkit MELAWAN. LAWAN mereka yang tega melihat Bunda pusing di dapur
Share:

12 November

Malam bagai hening, suguhkan kisah berwarna kelabu. Ku sandarkan penat pada gulita dan gelap. Pada segenggam cinta yang anggun, kubahasakan rindu melalui angin malam dan bintang-bintangnya yang mungil.
Share:

12 November

Sokrates pernah berkata "Hidup yang tidak dikaji adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupi". Senada dengan itu, saya juga punya teori bahwa "Hidup tanpa kamu adalah hidup yg benar-benar tidak layak untuk dihidupi".
Share:

10 November

Tersenyumlah, karena sebentar lagi kau akan menjadi sebentuk kisah yg anggun. Sebentar lagi kau akan ku kubur dalam ingatan. Mudah-mudahan kau tak merasa menyesal sepertiku. Semoga, di beberapa waktu terakhir kau sadar bahwa cintaku adalah kesucian yg kau ingkari. Karena jenuh telah membujukku untuk beranjak dari kebekuan jiwa. Kau adalah ketidakpastian yg selalu ku tunggu. Maafkan kasih, aku jenuh.
Share:

10 November

Mencintaimu bagai memeluk duri, semakin ku dekap semakin sakit dan luka. Untuk itu, sengaja ku cinta kau dengan sederhana, cukup melukismu dalam jiwa dan membahasakanmu dengan rindu. Kau tak akan ku dekap erat, tapi tak akan pula ku lepas.
Share:

9 November

Senja hari ini tampak lain , tak seperti kemarin. langit begitu manja berbisik Tentang cinta. Melalui mendung, melalui gemuruh, melalui Hujan Dan dingin. Tetes demi tetes begitu mungil basahi jiwa, aku larut bagai rindu pada kesendirian.
Share:

8 November pukul 23:36

Ku sebut kau gerimis pertama di Awal November, sejuknya getarkan jiwa dan lukis warna-warna rindu. Aku larut pada hening dan anggun langit yang mendung. Ini kali pertama ku tatap dan menyentuhmu dengan dingin semenjak kau hilang beberapa waktu yg lalu.
Share:

Tuesday, November 4, 2014

"Cinta ada pada Kesendirianmu"


Untuk malam dan ihwal kegelapannya,
sengaja ku tulis rasa pada hening dekapan angin.
Menyanyikan rindu dengan irama-irama yang sendu,
Ingin ku membawa duka menari di angkasa, tapi pekat awan semakin erat memelukku, jiwaku remuk bagai dedaunan di musim kemarau, tak ku temui hijau seperti kemarin.

Adinda yang memaksaku tuk menulis tentang sepi,
maaf, jika diksi yang ku pilih beraroma fiksi, atau mungkin tak kau sukai,
aku tak akan pernah bisa melukismu dalam kesendirian, sebab kesendirian adalah sunyi, sunyi adalah hampa, dan hampa bukanlah apa-apa.
Sementara zat dan rekah senyummu telah berpadu pada tiap garis, tiap baris, tiap frasa dan tiap rasa dari bahasaku. Tak pantas kau tuk ku abadikan dalam sajak-sajak atau puisi sepi.

Adinda, lihatlah ke langit luas, pandangi tiap-tiap warna yang hinggap di dahan dan ranting malam, kau tak pernah melukis merah atau biru, tak salah jika malam tak pernah memberimu warna selain gelap dan sedikit cahayanya.
Maaf jika ku sebut kau sebagai adinda, dan maaf jika pintamu tuk menyendiri tak mampu ku kabulkan lewat berkata, Adinda.
Jika waktu telah menyentuh sejuk mentari esok, dandanilah senyummu dan warnai langit, serta dengar permohonanku agar tak pernah lagi kau memaksaku tuk membacamu dengan sunyi. Karena Tuhan dan keindahan Cintanya akan selalu ada dan paling dekat denganmu.


Makassar, 04 Nov. 2014
Share:

Freies Ermessen dalam Administrasi Negara


Freies ermessen adalah sebuah istilah yang digunakan dalam bidang pemerintahan, yang menurut Marcus Lukman, diartikan sebagai salah satu sarana yang memberikan ruang bergerak bagi pejabat atau badan-badan administrasi Negara untuk melakukan tindakan tanpa harus terikat sepenuhnya pada undang-undang. Kewenangan ini diberikan oleh pemerintah atas dasar fungsi pemerintah, yaitu untuk menyelenggarakan kesejahteraan umum, dan kewenangan ini merupakan konsekuensi logis dari konsep Negara hukum modern (welfare state). Namun, tentu saja kewenangan ini (freies ermessen) tidak dapat digunakan tanpa batas dan haruslah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a. Bertujuan untuk mengoptimalkan pelayanan publikb. Merupakan tindakan aktif dari administrasi Negarac. Dimungkinkan oleh hukumd. Atas inisiatif sendirie. Bertujuan untuk penyelesaian masalah-masalah penting yang timbul secara mendadak.f. Dapat dipertanggungjawabkanMenurut Laica Marzuki, 
Share:

Freies Ermessen (Diskresi)

Salah satu aspek penting yang terkait dengan prinsip akuntabilitas dalam reformasi birokrasi Indonesia saat ini adalah perihal kewenangan diskresi. Sebagaimana diketahui, diskresi ataupun yang lazim dikenal dalam bahasa Jerman sebagai Freies Ermessen merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap asas legalitas dalam pengertian wet matigheid van bestuur.
Secara bahasa freies ermessen berasal dari kata frei yang artinya bebas, lepas, tidak terikat, dan merdeka. Freies artinya orang yang bebas, tidak terikat dan merdeka. Sementara itu ermessen berarti mempertimbangkan, menilai, menduga, dan memperkirakan. Freies Ermessen berarti orang yang memiliki kebebasan untuk menilai, menduga,
Share:

Tanggung Jawab Negara (STATE RESPONSIBILITY)

Berdasarkan hukum internasional, suatu negara bertanggung jawab bilamana suatu perbuatan atau kelalaian yang dapat dipertautkan kepadanya melahirkan pelanggaran terhadap suatu kewajiban internasional, baik yang lahir dari suatu perjanjian internasional maupun dari sumber hukum internasional lainnya. Dengan demikian, secara umum, unsur unsur tanggung jawab negara adalah :
q  Ada perbuatan atau kelalaian (act or omission) yang dapat dipertautkan (imputable) kepada suatu negara;
q  Perbuatan atau kelalaian itu merupakan suatu pelanggaran terhadap suatu kewajiban internasional, baik kewajiban itu lahir dari
Share:

30 Oktober pukul 2:15 ·

Adinda, aku telah banyak mengagumi lewat kata atau tak berkata. Semakin kubahasakan kau, semakin sulit kau tuk kutemukan. Adinda yg bagiku tak pernah pudar pesonanya, kau adalah bentuk semu dari keindahan. Kau belum ku temukan di alam nyata namun kau selalu meng-ada di alam jiwa. Adinda, kau ku rindui walau tak pernah ku temui. Kata orang, kau bagaikan Mustahil yg Senantiasa KuSemogakan. Adinda-adinda jadilah Adindaku.
Share:

31 Oktober pukul 1:21 ·

Penghujung Oktober, Adinda kata mereka kau adalah sebentuk kisah yang takkan pernah menjadi nyata. Kata mereka kau adalah khayal yg sempat ku kutip dari Orang hebat. Terserah mereka, bagiku kau tetap punya roh dan selalu ku semogakan untuk meng-Ada dalam nyata. Jiwaku telah sesak dengan harapan. Menunggu adalah sebentuk keidahan, tak apalah akan kunikmati dengan ikhlas. Adinda, aku mendambamu dalam pekat malam juga dalam riuh siang.
Share:

Muhammad Resky Ismail 31 Oktober pukul 16:30 ·

Kau bilang terserah, ku bilang inshaAllah aku akan lbih banyak bersabar. Aku mencintaimu bukan agar kau terima aku jadi kekasihmu, aku mencintaimu agar kau bisa ikhlas dan paham bahwa aku benar mencintaimu. Berapa lama pun waktu yg kau butuhkan untuk mengerti sebanyak itu pula aku akan menunggu, bersabar dan ikhlas. Semoga berkah, aamiin
Share:

Kemarin jam 18:43 ·

Aku ingin melukismu dalam kata, mendekapmu erat dengan frasa dan rasa yg merindu. Aku ingin menulismu pada langit, pada malamnya yg bertabur bintang, pada siangnya yg berwarna emas. Kasih dan manisku, aku ingin memahat senyummu di pelupuk jiwa, mengabadikanmu dengan cinta.
Share:

Sajak Sepeninggal Agustus


Dipertemukan pada awal rembulan yang indah,
gerahyangi cinta dengan nafas setengah jiwa, ada kata yang terpaksa menjadi frasa,
Memeluk raga dan menjelajah pada ruang rasa dan hampa
Tampak kebisuan membahasakan rindu yang hambar, ku sebut itu cinta
karena malam memaksa tuk bercinta.
Hari-hari berlalu bagai embun pada penghujung pagi,
begitu rancu dan tak beraroma sama sekali, kusam.
Kau bagai siang dengan keangkuhannya, sedang cintaku bagai
malam dengan keheningannya, kita paksakan tuk bertemu pada senja atau
pagi yang gulita. Memang singkat kau ku dekap, namun wangimu
semakin melekat seiring langkahmu yang semakin menjauh.
Aku menulismu dalam kata dan nada pilu,
merindumu pada waktu-waktu yang kelabu,
Di penghujung rembulan yang masih indah,
ku dekap butir-butir senyum yang pernah kau hibahkan,
Ku sandarkan risau pada sepi sepeninggal agustus, ku tangisi waktu dan tiap-tiap detak detiknya. lalu,
ku sebut kau cinta walau kita tak pernah bersepakat dengan cinta.
Kasih, Kita tak pernah bersepakat dengan waktu dan semua yang sempat kita sebut rindu.
Makassar, 04 Nov, 2014
Share:

Thursday, October 30, 2014

Teori Kriminologi - Contoh Kasus Terkait Teori Klasik

Kisah Seorang Ayah yang Mencuri Roti Untuk Anaknya
(Menganalisis dengan Lima Konsep Hukum)

Oleh: KLP True RECHT MARGINAL


BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang Analisis
Di dalam kehidupan bermasyarakat, manusia pasti saling berinteraksi atau berhubungan satu sama lain sebagai makhluk sosial. Setiap Manusia dalam melakukan aktivitas – aktivitas sosial pasti mempunyai kepentingan masing-masing. Dan banyak kepentingan yang bertentangan dengan kehidupan masyarakat yang ada disekitarnya. Hal ini dapat menimbulkan konflik dan perpecahan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, dalam hidup bermasyarakat diperlukan adanya  peraturan hidup yang dapat mengatur pola tingkah laku manusia dalam bertindak di dalam masyarakat. Peraturan hidup kemasyarakatan yang bersifat mengatur dan memaksa untuk menjamin tata tertib dalam masyarakat, dinamakan peraturan hukum ataukaedah hukum.[1]
Menurut J.C.T. Simorangkir,S.H. dan Woerjono Sastropranoto,S.H. di dalam bukunya mengatakan bahwa hukum adalah,
Peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat, yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.

Hal ini merujuk pada sebuah kisah yang akan kita analisis, yakni sebuah kisah tentang Seorang Ayah yang mencuri roti untuk anaknya yang menangis terus karena kelaparan dan Si Ayah tersebut tidak berdya karena sudah seminggu menganggur sejak dikeluarkan dari pekerjaannya.
Share:

11 Agustus

Tak akan ku batasi kau dengan Istilah cantik. Cantikmu bukanlah dirimu yg sebenarnya. Kau abadi dalam Ke-diri-an bukan karena Cantikmu. Karena cantik sangat dekat dengan kehilangan, tapi akhlak akan kekal se-kekal Jiwa. Ku cinta akhlak hingga cantikmu.
Share:

15 September

* Sehingga semua yg ku tulis pada akhirnya akan mengisahkan ku pada semesta selanjutnya.
* Ku cumbui rindu-rindu yg hambar. Aku mulai lupa tentang cinta dan ihwalnya, aku sedang melangkah dan bersiap tuk berlari. kita masih bertanya-tanya ttg kata dan bukan makna. Kita pasti larut pada malam-malam sebelumnya. kita paham,
Share:

25 September

Kata Pria gila itu, cinta tak harus memiliki.
dan Kataku Cinta itu tak harus dicintai,
Maka aku tak akan pernah mencintaimu lagi, karena aku menCINTAimu.
Share:

8 Oktober pukul 19:27

Saya tidak perlu mengarah ke langit untuk melihat Gerhana, melihat ke arahMu sudah lebih dari semua tentang Gerhana.
Share:

10 Oktober pukul 14:14

Makhluk hina seperti aku tak akan pernah sanggup mencintaimu, Kau bagai Dewa yang hanya bisa dicintai oleh dewa, sedangkan cintaku adalah kesederhanaan. Aku tak akan pernah bisa mencintai dewa dengan sederhana.
Share:

17 Oktober pukul 13:44

Ba'da Jumat, tepat 100 langkah dari Masjid. Nikmat sujud serasa lengkap dngn nikmat jiwa yg berwarna kagum. Adinda brjilbab coklat dari jauh sungguh terasa sejuknya. Maaf adinda, belum juga ku temukan keberanian tuk sekedar menyapamu atau berkata kau terlihat cantik hari ini.
Share:

19 Oktober pukul 0:40

Pesona Hijab Adinda kini menjadi bayang tersendiri di pelupuk jiwa. Setelah seharian kuhabiskan waktu merenungi penyesalanku, benar Adinda, aku menyesal karena tak sempat bicara kepadamu. Tapi Adinda, Keindahanmu itu tak terbahasakan oleh Kata, lalu apa yang harus ku Katakan, selain membisu dan mensyukurinya. ?
Share:

23 Oktober pukul 0:01

Aku mencintaimu bukan karena aku ingin mengatakan Aku Mencintaimu. Sebab Membahasakannya dengan kata hanya bisa mewakili sedikit dari cinta.
Share:

23 Oktober pukul 19:18 ·

Adinda yang selalu tampak sejuk di balik Jilbab. Kutemukan lagi debar yang telah lama hilang, kau tampak anggun dan lembut menatapku. Maaf Adinda, aku harus bersembunyi karena belum ada kata yang cukup mampu mewakili Perasaanku.
Share:

26 Oktober pukul 19:53 ·

Cinta bukan tentang kedekatan Raga. Cinta bukan seberapa sering kau berkata Aku sayang atau cinta kamu. Karena cinta yang Hakiki adalah peleburan jiwa dalam bingkai keikhlasan lisan dan tindakan. Jauh dalam cinta bukan tentang Jarak antara Raga, tapi jauh yang sebenarnya dalam cinta adalah ketika jiwamu merasa sendiri sementara kau mengakui punya cinta.
Share:

27 Oktober pukul 20:24

Senyum adinda telah memenjarakan jiwaku, tak ada lagi rasa merdeka untuk mengagumi perempuan selain Adinda. Pesona jilbab yg meneduhkan parasmu, membuatku betah berada dalam khayal dan mimpi-mimpi tidurku. Kau telah merampas hakku untuk merasakan getar cinta dari Perempuan selain Adinda.
Share:

01.15 wita/ 30 Oktober 2014

Adinda, aku telah banyak mengagumi lewat kata atau tak berkata. Semakin kubahasakan kau, semakin sulit kau tuk kutemukan. Adinda yg bagiku tak pernah pudar pesonanya, kau adalah bentuk semu dari keindahan. Kau belum ku temukan di alam nyata namun kau selalu meng-ada di alam jiwa. Adinda, kau ku rindui walau tak pernah ku temui. Kata orang, kau bagaikan Mustahil yg Senantiasa KuSemogakan. Adinda-adinda jadilah Adindaku.
Share:

Sunday, October 12, 2014

State Responsibility - Pertnggungjawaban Pemerintah


a.      Pengertian pada umumnya
            Pertanggungjawaban berarti kewajiban memberikan jawaban yang merupakan perhitungan atas suatu hal yang terjadi dan kewajiban untuk memberikan pemulihan atas kerugian yang mungkin ditimbulkannya. Pertanggungjawaban negara timbul dalam hal negara itu merugikan negara lain serta terbatas  pada pertanggungjawaban atas perbuatan yang melanggar hukum internasional. Perbuatan suatu negara yang merugikan negara lain, tetapi tidak melanggar hukum internasional, tidak menimbulkan pertanggungjawaban negara.
            Tanggung jawab negara muncul sebagai akibat dari prinsip persamaan dan kedaulatan negara yang terdapat dalam hukum internasional. Prinsip ini kemudian memberikan kewenangan bagi suatu negara yang terlanggar haknya untuk menuntut reparasi[1]. 
Share:

Saturday, October 11, 2014

PADA

Pada masa yang dicemburui waktu,
mengendap jutaan aroma di permukaan frasa
ada Rindu yang berkecamuk, ada pilu yang mengamuk,
ada pula udara cinta yang tak kunjung kau hirup.

Pada Duka yang setia dilukai,
melayang embun dan mengambang di pelupuk jiwa,
beku hati dan mati rasa, tak ada warna yang bisa membedakan
sepi dan sunyi. Terperangkap malam pada ujung senja.

Pada Rindu yang kita benci,
ku dekap kau dengan butir butir senyummu,
ku buai dengan cinta cinta di langit,
ku cumbui di ruang para malaikat,
Sebatas kaki kaki langit, telah kubahasakan semua waktu,
tapi detiknya tak kunjung kembali atau berhenti.

Pada benci yang selalu aku rindui,
ku cari lagi hikmah pagi yang pernah memanjakan jiwa,
karena mengharapkanmu bagai hidup tak berjantung.
Share:

Friday, October 10, 2014

KEJAHATAN TERHADAP NYAWA DAN HARTA

BAB I
PENDAHULUAN
Kejahatan adalah perbuatan yang membahayakan suatu kepentinngan hukum,larangan melakukannya disertai ancaman /saknsi pidana bagi pelanggarnya. Perbuatan yang digolongkan sebagai kejahatan diatur dalam buku II KUHP dengan pemberian sanksi pidana yang lebih berat daripada pelanggaran yang diatur dalam buku III KUHP.Ada berbagai golongan atau jenis kejahatan yang diatur dalam KUHP menunjukkan banyaknya kepentingan hukum yang dilindungi dan dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan besar, yaitu :
Share:

ASAS-ASAS HUKUM PIDANA


RANGKUMAN ASAS-ASAS HUKUM PIDANA
DR.ANDI HAMZAH,SH


BAB I
PENDAHULUAN


  1. Pengertian Hukum Pidana
Hukum pidana materiel yang berarti isi atau substansi hukum pidana itu. Disini hukum pidana bermakna abstrak atau dalam keadaan diam. Hukum pidana formil atau hukum acara pidana bersifat nyata dan konkrit.Disini kita lihat hukum pidana dalam keadaan bergerak,atau dijalankan atau berada dalam suatu proses.Oleh karena itu disebut juga hukum acara pidana.
Van Bemmelen merumuskan sebagai berikut:

Ilmu hukum acara pidana mempelajari peraturan-peraturan yang diciptakan oleh negara,karena adanya dugaan terjadi pelanggaran undang-undang pidana”.

         Nyatalah bahwa hukum pidana (Materiel) sebagai substansi yang dijalankan dengan kata-kata”karena adanya dugaan terjadi pelanggaran undang-undang pidana.
         Moeljatno, seorang ahli sarjana hukum pidana Indonesia bahwa hukum pidana Formil adalah hukumpidana sebagian daripada keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk:

1.      Mentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilarang atau di lakukan dengan tidak di sertai larangan atau sanksi bagi siapa yang melanggar larangan tersebut.
2.      Menetukan kapan dan dalam hal-hal apa pada mereka yang telah melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhkan pidana.
3.      Menetukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah melanggar larangan tersebut.
Share:

Teori Monisme dan Dualisme dalam Hukum Internasional

Pengaruh Teori  Dualisme dan Monisme dalam Prakteknya di Indonesia
            Dasar berlakunya hukum internasional terdapat dalam dua pandangan awal yang dinamakan voluntarisme, yang mendasarkan berlakunya hukum internasional dan bahkan persoalan ada atau tidaknya hukum internasional ini pada kemauan negara yang menjadi dasar dari teori dualisme. Pandangan berikutnya adalah obyektivitas yang menganggap ada dan berlakunya hukum internasional ini lepas dari kemauan negara yang menjadi dasar teori monisme.
            Pandangan-pandangan yang berbeda ini membawa akibat yang berbeda pula karena sudut pandangan yang pertama akan mengakibatkan adanya hukum internasional dan hukum nasional sebagai dua satuan perangkat hukum yang Hukum Internasionaldup berdampingan dan terpisah, sedangkan pandangan obyektivitas menganggapnya sebagai dua bagain dari satu kesatuan perangkat hukum.[1]
Share:
Kita dalam Kata

BTemplates.com

Blog Archive

Powered by Blogger.

Berita Harian

Pages - Menu

Popular Posts

Popular Posts

Blog Archive