Friday, November 21, 2014

"Segenggam Purnama untuk kekasihku"

Teduh malam, diselimuti emas dan segenggam purnama,
Ku hirup tiap tetes udara beraroma senja,
 terendap raga di wajah kemilau bunga malam.
 Begitu sejuk dan anggun jemari kecilnya mendekap jiwaku.
Dingin,angin dan angan berpusar pada hening yang manja,
Ku peluk rinduku dan terbang menyelami awan,
ku tulis dalam hembus angin dan ku titip pada embun untuk esok pagi.
Aku benar-benar merindumu dalam bisu.

Kabut ringan mengapung di hitamnya langit,
berbisik pelan melalui udara yang beku,
 Garis-garis pelangi menjadi bait dan warnai rembulan.
Kasih, kau bagai cahaya pada gelapku saat ini,
senyummu mengisahkan rindu dan cinta tanpa kata.
Maaf kasih, aku belum paham ihwal bentuk cinta yang kau damba.
Kasihku yg semakin larut dalam darah,
aku tak akan pernah bisa melukiskan teduh bulan dengan sempurna,
aku juga tak akan sanggup membawakanmu siluet purnama dengan keindahannya.
Biarlah bulan menjadi hak gulita malam,
biarlah sinarnya mewarnai kelam bagi mereka yang selalu bersandar di bahu malam.
Kasih dan manisku, lihatlah ke langit,
pandangi pesona purnama, aku ada di sana,
memotong bulan agar tak seorangpun yg bisa menikmati purnama esok atau selamanya,
keculi kita untuk sebuah kisah di ruang para malaikat.

AsalMula,5 Nov. 2014
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Kita dalam Kata

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Berita Harian

Pages - Menu

Popular Posts

Popular Posts