Saturday, October 4, 2014

Wafatnya Remaja bernama "DEMOKRASI" Part II

Rasanya tak begitu menarik membahas kematian remaja lucu ini, setelah membahas perihal kematiannya yang tak wajar kini kembali banyak yang meminta dan mengusahakan iabangkt kembali. Sang Dalang pembunuhan sembari menjadi superhero berteriak dengan senajata Andalannya, katanya PERPU ini bisa membangkitkan Demokrasi dari mati. Betul-betul aneh Bapak yang satu ini. Mana mungkin teriakanmu mampu mengorek-ngorek liang kubur.

Sudah hampir seminggu para simpatisan Demokrasi berteriak dengan ratusan bahkan ribuan macam teriakan, lihat itu Bapak Presiden, ribuan saja mereka tidak sanggup sedangkan anda dengan PD-nya merasa bisa membangkitkan kembali si Demokrasi kecil, mungkin anda sedang menghayal. Memang seandainya waktu itu Anda tidak sok Jago mungkin Ribuan teriakan itu akan berada di belakang anda, tapi karena kemunafikan Anda sekarang teriakan itu bukan hanya diserukan kepada sang eksekutor tapi juga Anda sang Konseptor pembunuhan keji itu. Aku betul-betul tak bersimpati kepada anda.
Belum lagi kering tanah kubur si Demokrasi, permasalahan yang konkret kini menyambut tanah kelahiranku. Pasalnya tak lama lagi pemilihan Kepala Daerah (Bupati) akan berlangsung, kasihanlah mereka yang ingin berkompetisi secara bebas sesuai amana UUD NRI 1945, kasihan juga dengan tukang cetak spanduk, baju, aksesoris yang terpaksa dibatalkan kontrak kerjasamanya. Dan yang paling kasihan adalah mereka Bakal Calon Bupati didaerahku ini, strategi untuk menarik massa kini mungkin dialihkan menjadi strategi mencari uang. Mau apalagi, tidak mungkin suara anggota dewan ini gratis. Kasihan betul tanah Phinisi ini.
Entahlah, jika nanti benar-benar hilang dan terlupakan si Demokrasi ini, mungkin akan tumbuh dan hidup subur kesewenang-wenangan birokrat busuk. Akan muncul daerah yang dipimpin oleh penjilat, akan muncul birokrasi kotor dan sarat akan bau para koruptor, Kepada Bapak Presiden yang baru mohon bijaksanalah dalam memimpin. Kita semua yakin bahwa ini adalah warisan yang ambruk daru pemerintahan sebelumnya, cerdaslah dan sabar karena akan banyak kekecewaan yang akan kau dapatkan dari rumah si Demokrasi kecil, di sana sudah tidak suci lagi, ada bandit yang menguasai separuh dari ruang di sana. Kami akan adatepat di sampingmu, jika mereka mulai menggila maka teriakan kami akan menjahit bibir monyong mereka.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Kita dalam Kata

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Berita Harian

Pages - Menu

Popular Posts

Popular Posts